Rabu, 22 Oktober 2014

Minggu, 16 September 2012

lives is karate

Kata KARATE yang di tulis dengan huruf Jepang modern yang harfiahnya berarti tangan kosong, mempunyai pengertian sebagai berikut: 
 1. Karate adalah suatu teknik untuk membela diri dengan tangan kosong atau tanpa senjata.
 2. Karate juga diartikan jiwayang kosong, bersih, tanpa pikiran buruk atau pamrih, sehingga dengan jiwa yang bersih itu memungkinkan seseorang mempelajari dan memahami karate dengan benar. 
Karate jangan dipandang hanya sekedar suatu teknik untuk berkelahi saja karena pada hakekatnya karate memiliki makna jauh melebihi sekedar ilmu membela diri. Karate adalah suatu cara menjalankan hidup yang tujuannya adalah memberi kemungkinan bagi seseorang agar mampu mengapai daya potensinya, baik secara fisik maupun spiritual. Kalau segi spiritual karate di abaikan, segi fisik tidak ada artinya. Mengingat bahwa latihan-latihan karate mampu memberikan kemahiran kepada seseorang untuk memusatkan kekuatan fisik yang luar biasa besarnya pada satu kali pukulan atau tendangan, maka karate bisa membahayakan bahkan mematikan. Oleh karena itu banyak orang cenderung menganggap karate itu keras, brutal, kasar, bahkan hanya sekedar suatu teknik yang tidak mempunyai suatu arti lain kecuali demi kemungkinan terjadinya perkelahian hidup mati. Anggapan demikian jauh dari kebenaran, seolah-olah karate mendorong terjadinya proses pembentukan sikap yang bermusuhan. Seorang instruktur karate mengajarkan kepada pengikutnya untuk selalu menghindari perkelahian. Lebih baik seumur hidupnya seseorang tidak pernah berkelahi dan hidup dalam ketenangan. Kalau seseorang selalu menjaga tutur kata dan prilakunya, selalumenghindari daerah yang diketahui memang tempat orang jahat, selalu mengunci pintunya untuk mencegah pencurian, ia akan hidup dalam ketenangan dan terhindar dari perkelahian yang tidak diharapkan. Walaupun demikian, kalau kita dimana terpaksa harus membela seseorang yang sangat membutuhkannya, seseorang yang kita hormati dan kita cintai, atau demi membela kehormatan kita, hal ini tidak perlu dihindari lagi. Menghindari perkelahian pada saat seperti ini adalah sangat memalukan. 
Nasihat yang harus diingat olehpara pengikut karate adalah: JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN KARATE (teknik) TERLEBIH DAHULU, artinya jangan pernah memulai suatu perkelahian, terutama dengan teknik karate. SELALU PERGUNAKAN KARATE (mental) TERLEBIH DAHULU, artinya pergunakan pendekatan dengan sikapmental karate , kepribadian, kewibawaan untuk menguasai diri lawan, sehingga lawan kehilangan gairah lagi untuk menentang. kita harus kuat dari segi fisik dan mental untuk bisa menyebabkan orang lain enggan membuat onar pada diri kita. Dengan demikian, orang yang belajar karate delalu menghindari suatu perkelahian, rendah hati, halus budi, bersikap sopan, tapai mempunyai keberanian, keyakinan untuk membela diri dan kepercayaan diri. Oleh karena itu karate jangan dipandang hanya sebagai kepandaian olah berkelahi yang semat-mata ditujukan untuk mengalahkan musuh, tetapi harus diartikan sebagai suatu cara pengembangan diri dalam arti makna fisik dan spiritual. Pada keseluruhannya, kalau dipandang secara mantap, karate adalah suatu cara untuk menyempurnakan perwatakan seseorang.

KARATE 2

Belajar Menjadi Seorang Karate-Ka

Artikel ini adalah untuk menjelaskan manfaat belajar karate diantaranya:
- Meningkatkan kesehatan fisik dan mental
- Membangun dan memperkuat rasa percaya diri
- Peningkatan prestasi akademik sebab meningkatnya tingkat energi, fokus, dan konsentrasi
- Belajar dan menguasai teknik-teknik pertahanan dan bela diri
- Banyak teman di klub Karate

Peningkatan Kesehatan Fisik dan Mental
Manfaat dari belajar karate adalah meningkatnya kesehatan fisik. Mahasiswa belajar untuk berolahraga secara teratur beberapa kali seminggu, ini merupakan salah satu kebiasaan yang paling berguna seumur hidup. Hal ini akan menyebabkan keseimbangan tekanan darah dan sirkulasi, menurunkan kadar kolesterol, dan mengurangi jumlah kunjungan ke dokter dan semua biaya pengobatan tentunya. Selain itu akan mendapatkan fleksibelitas terhadap otot dan sendi.

Peningkatan kesehatan mental

manfaat jelas belajar karate adalah peningkatan kesehatan mental. Bayangkan jika diri Anda dipantai yang indah dengan banyak pohon-pohon kelapa, atau menghirup udara pegunungan yang segar sambil menikmati keindahan danau atau gunung. Tanpa stres psikologis, Anda hanya merasa ringan dan otot Anda rileks. Pada saat itu Anda merasakan kebebasan untuk merasakan hal-hal yang indah dalam hidup. Semua orang memiliki pemikiran tegas tentang kode-kode untuk disimpan secara permanen dalam memori nya. Setelah dua jam latihan karate sehingga melelahkan, siswa merasa benar-benar kehabisan tenaga, tetapi semua otot dan seluruh tubuh bisa rileks kembali, yang pada gilirannya menyimpan kembali kode-kode itu dan bebas stres. Ini adalah salah satu hadiah terbesar dari Alam - mekanisme daur ulang stres psikologis melalui berolahraga. Setiap kali siswa didorong oleh sensei untuk membatasi, dia menggunakan 100% konsentrasi mental hanya untuk terus berjalan. Pada saat itu siswa tidak dapat memikirkan hal lain karena tidak cukup energi untuk memikirkan itu. Ini adalah aplikasi konsep Zen ‘Disini, Sekarang!’. Siswa belajar sebuah pelajaran berharga dalam hidup - untuk menangani hanya satu tugas dalam satu waktu; bahwa efisiensi dalam kegiatan apa pun datang ketika ada komitmen 100% dari mental energi untuk melakukan tugas. Manfaat nyata yang disadari bahwa ketika Anda melakukan 100% konsentrasi Anda, Anda mendapatkan hasil yang lebih efisien dan lebih cepat dan membebaskan Anda untuk mengambil tugas berikutnya untuk mencapai yang lebih.

Membangun dan Meperkuat rasa percaya diri
Membangun rasa percaya diri dan kepercayaan diri didasarkan pada kenyataan bahwa siswa menetapkan tujuan, menempatkan pikiran  apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan, dan pada akhirnya akan mencapai sabuk berikutnya. Dalam formula untuk sukses dalam hidup, siswa menetapkan tujuan untuk mencapai sabuk hitam, sebuah perjalanan yang panjang untuk mencapai itu.
Itulah saat ketika siswa menyadari bahwa ia berhasil meskipun kemungkinan kondisi sulit dan nyaris tak tertahankan, yang pada gilirannya merupakan psikologis untuk tumbuhnya kepercayaan dan harga diri. Itulah saat ketika siswa tumbuh lebih percaya diri dengan kemampuan bela diri, ketika harga dirinya untuk mengangkat kesadaran, bahwa:
- Target memberikan tujuan arah hidup,
- Pencapaian tujuan adalah tolok ukur keberhasilan dalam hidup,
- Hampir setiap tujuan dapat dicapai dengan rencana yang baik, disiplin yang kuat dan tindakan yang tepat,
- Umpan balik konstruktif atau penghargaan yang memang layak adalah mekanisme yang membawa rasa puas dan pola yang membawa kesuksesan.

Peningkatan prestasi akademik dengan meningkatkan tingkat energi, fokus dan konsentrasi
Suatu siang yang panas di Texas seorang koboi tua dan seorang koboi muda dihadapkan dengan penuh kandang kuda muda yang bersemangat tinggi untuk istirahat dan melatih. Anak muda itu mulai mengeluh tentang berapa banyak kuda yang ada. Orang tua itu berpaling kepadanya dan berkata, "Anak, berhenti mengkhawatirkan tentang berapa banyak dari mereka. Anda hanya perlu satu persatu untuk menaikinya. "
Yah, itulah apa yang diajarkan di kelas - berhenti mengkhawatirkan tentang berapa banyak proyek-proyek atau pekerjaan rumah atau teknik karate yang ada untuk diselesaikan; tetapi anda akan menangani satu tugas pada satu waktu. Mengapa, karena konsentrasi hanya 100% dan Fokus pada tugas adalah penggunaan terbaik energi Anda - apa pun yang lain hanya membuang-buang waktu dan energi, dan karena kita tahu bahwa waktu adalah uang – Kami tidak ingin melihat Anda bangkrut.

Belajar dan menguasai teknik-teknik pertahanan diri
Kekayaan psikologis menguasai teknik pertahanan diri dengan mengetahui bahwa Anda memiliki apa pun untuk membela diri bila diperlukan, yang membawa rasa percaya diri dan bagian dari pikiran.

Banyak teman di klub karate
Sangat mudah untuk berteman bila Anda memiliki tujuan bersama, dan keringat bersama untuk mencapainya. Ia bekerja di medan perang, di sekolah, di tempat kerja. Hal ini bahkan lebih mudah dalam dojo karena Anda yakin bahwa sebagian besar karateka berbagi sesuatu kesamaan - mereka kuat dan mempunyai semangat juang. Hal ini lebih sulit untuk mempertahankan persahabatan ini, tapi kami mempunyai resep benar: kita bersosialisasi setelah pelatihan, makan siang atau makan malam di restoran Bintang Cina - organisasi, desain, periklanan - untuk menjaga dojo untuk tetap hidup dan efisien.
 
Karate (空 手 道) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa. Seni bela diri ini pertama kali disebut "Tote” yang berarti seperti “Tangan China”. Waktu karate masuk ke Jepang, nasionalisme Jepang pada saat itu sedang tinggi-tingginya, sehingga Sensei Gichin Funakoshi mengubah kanji Okinawa (Tote: Tangan China) dalam kanji Jepang menjadi ‘karate’ (Tangan Kosong) agar lebih mudah diterima oleh masyarakat Jepang. Karate terdiri dari atas dua kanji. Yang pertama adalah ‘Kara’ 空 dan berarti ‘kosong’. Dan yang kedua, ‘te’ 手, berarti ‘tangan'. Yang dua kanji bersama artinya “tangan kosong” 空手 (pinyin: kongshou).
Menurut Zen-Nippon Karatedo Renmei/Japan Karatedo Federation (JKF) dan World Karatedo Federation (WKF), yang dianggap sebagai gaya karate yang utama yaitu:
  1. Shotokan
  2. Goju-Ryu
  3. Shito-Ryu
  4. Wado-Ryu
Keempat aliran tersebut diakui sebagai gaya Karate yang utama karena turut serta dalam pembentukan JKF dan WKF.
Namun gaya karate yang terkemuka di dunia bukan hanya empat gaya di atas itu saja. Beberapa aliran besar seperti Kyokushin , Shorin-ryu dan Uechi-ryu tersebar luas ke berbagai negara di dunia dan dikenal sebagai aliran Karate yang termasyhur, walaupun tidak termasuk dalam "4 besar WKF".
Di negara Jepang, organisasi yang mewadahi olahraga Karate seluruh Jepang adalah JKF. Adapun organisasi yang mewadahi Karate seluruh dunia adalah WKF (dulu dikenal dengan nama WUKO - World Union of Karatedo Organizations). Ada pula ITKF (International Traditional Karate Federation) yang mewadahi karate tradisional. Adapun fungsi dari JKF dan WKF adalah terutama untuk meneguhkan Karate yang bersifat "tanpa kontak langsung", berbeda dengan aliran Kyokushin atau Daidojuku yang "kontak langsung".
Latihan dasar karate terbagi tiga seperti berikut:
  1. Kihon, yaitu latihan teknik-teknik dasar karate seperti teknik memukul, menendang dan menangkis.
  2. Kata, yaitu latihan jurus atau bunga karate.
  3. Kumite, yaitu latihan tanding atau sparring.
Pada zaman sekarang karate juga dapat dibagi menjadi aliran tradisional dan aliran olah raga. Aliran tradisional lebih menekankan aspek bela diri dan teknik tempur sementara aliran olah raga lebih menumpukan teknik-teknik untuk pertandingan olah raga.




MENJADI KARATE-KA TANGGUH

Menjadi seorang Karate-ka yang berhasil,adalah dambaan setiap orang.  Karateka yang berhasil yang dimaksud adalah menjadi seorang sosok olahragawan khususnya pada cabang beladiri karate, yang dapat mengukir prestasi baik regional maupun internasional secara berulang-ulang, tanpa kehilangan masa depan pasca mejadi atlet.  Artinya, Karateka tersebut tidak saja berhasil sebagai atlet dengan gemilang dilapangan, tetapi juga berhasil menemukan kariernya atau jalan hidupnya dibidang lain dengan sukses pula, setelah tidak produktif lagi sebagai atlet karena telah menurun secara alami. 

Melatih Kuda-kuda Karate

Metode-Metode untuk Menguatkan, dan Memperkokoh Kuda-Kuda



Ketika kita belajar Beladiri, maka kita pasti akan belajar berlatih kuda2. Tidak perduli baik seorang pemula maupun senior sekalipun dalam beladiri dituntut untuk berlatih terus belajar dan berlatih kuda2. Kenapa kita perlu mempelajari dan berlatih kuda2 secara terus menerus? Karena beladiri tanpa kuda-kuda ibarat rumah tanpa pondasi.Karena hampir seluruh beladiri mempunyai kuda-kuda, baik kuda-kuda umum maupun kuda-kuda khusus. Sedemikian pentingnya kuda-kuda bagi beladiri khususnya Karate maka pelajaran mengenai hal ini sudah harus mulai dilatih dengan serius pada tingkat dasar. Banyak ragam metode untuk menguatkan kuda-kuda, misalnya dengan berdiam diri dengan posisi kuda-kuda dengan waktu yang lama. Di beladiri tertentu bahkan terdapat jurus khusus untuk menguatkan kuda-kuda, semakin tinggi tingkatan maka penguatan kuda-kuda dapat ditingkatkan dengan menggunakan beban. Metode yang juga sangat penting adalah dengan memperbanyak lari, sebaiknya lari ini tidak hanya dilakukan di tanah datar, tetapi juga dilakukan di tanah mendaki, menurun atau bergelombang. Dengan latihan seperti ini maka kaki akan semakin kokoh menapak disegala posisi karena ketika bertarung kita tidak sepenuhnya dapat menentukan lokasi pertempuran, misalnya kita hanya mau bertarung di daerah datar atau daerah yang berumput saja. Latihan kuda-kuda akan semakin bagus untuk dilatih di daerah yang licin atau daerah yang statis misalnya di atas perahu, metode penguatan yang lain adalah dengan cara berlatih di laut dengan menahan hantaman ombak, jenis latihan ini harus hati-hati karena kalau belum kuat dan tidak didampingi rekan latihan bisa membawa petaka yaitu terseret ombak laut. Yang sedikit lebih aman adalah dengan berlatih di bawah air terjun dengan cara menahan diri dari terjangan air terjun. Dan masih banyak lagi metode untuk menguatkan kuda-kuda,
Kuda-kuda mempunyai fungsi yang sangat esensial dalam setiap serangan, pertahanan maupun langkah hindaran, dimana semua gerakan ini terangkum dalam jurus (KATA) yang sudah formulasikan dalam setiap tingkatannya. Tanpa kuda-kuda yang kokoh maka serangan akan menjadi lemah karena tidak adanya penopang yang kuat, demikian juga ketika menahan serangan, tanpa kuda-kuda yang kokoh maka akan mudah robohlah pertahanan kita dan ketika melakukan langkah hindaranpun keberadaan kuda-kuda sangat diperlukan, karena tidak mungkin langkah hindaran ini dapat dilakukan dengan lincah dan cepat tanpa adanya kuda-kuda yang kokoh.

KARATE

Melatih Pukulan Karate

                
Pada tingkat awal, jurus pertama yang diperkenalkan dalam Karate adalah Tsuki (pukulan). Cukup banyak jenis pukulan yang diajarkan, mulai dari pukulan lurus (choku tsuki) , Pukulan pisau tangan (Shuto Uchi), pukulan melebar U (Yama tsuki), pukulan tinju ke atas (Tate Tsuki) dan lain-lain. Jenis pukulan akan semakin bertambah banyak pada tingkatan selanjutnya. Dalam tahap pengenalan pukulan, hal pertama yang diajarkan pembimbing adalah bagaimana memukul dengan benar, dimulai dari cara menggenggam, perputaran gerakan, posisi tangan ketika memukul dan juga cara penyaluran tenaganya. Setelah bentuk dari pukulan benar maka masuk ketingkat berikutnya yaitu meningkatkan kekuatan, kecepatan serta ketepatan dalam mempergunakan pukulan dalam berjurus (KATA) maupun bertanding (KOMITE).
Melatih pukulan sebenarnya bukan sesuatu yang sulit, karena struktur tangan yang pendek dan sendi yang sangat elastik sehingga tidak memerlukan senam khusus untuk membuat tangan menjadi lentur, hal ini sangat berbeda ketika melatih tendangan karena perlu senam khusus untuk mendapatkan kelenturan. Beberapa hal
penting ketika melatih pukulan adalah menggenggamlah dengan benar, karena sering sekali hal ini kurang diperhatikan. Jika anda terbiasa mengendurkan genggangam, sehingga tenaga lebih banyak terletak di lengan maupun di tungkai tangan. Bahaya lain dari kebiasaan tidak mengggenggam dengan baik adalah ketika memukul dalam turgul akan mengalami cidera, misalnya jari keseleo atau tangan bengkak karena tidak kuat menahan benturan. Tahap kedua setelah dapat melakukan pukulan dengan benar adalah melatih kekuatan. Sebagai alat tambahan untuk menambah kekuatan pukulan bisa juga dipakai:
1.  Sandsack, berupa target yang diisi dengan bubuk kayu atau potongan karet.
2.  Beras/gabah, pasir atau bahkan pasir panas, alat ini digunakan untuk tingkat lanjutan dengan
tujuan  untuk memperkuat jari tangan, sehingga ketika menggunakan jurus yang memerlukan cakar, jari, tapak dan lain-lain akan tetap dahsyat hasilnya.
3.  Lilin yang juga bisa dijadikan target keberhasilan pukulan, pukullah lilin dari jarak sekitar 5 cm, apabila lilin padam maka pukulan kita sudah lumayan baik, dan untuk seterusnya tambahkan jarak pukulan dari lilin, dari 5cm, menjadi 7 cm, 10 cm dan seterusnya.
4. Kayu/papan (Makiwara), yaitu satu papan kayu berukuran 4 x 4 inci dengan panjang 8 kaki yang ditanam ke dalam tanah kira 3 s/d 4 kaki, dengan target menggunakan bantalan jerami, atau bantalan yg diisi busa padat dan dilapisi oleh kalaf atau kulit yang tebalnya sekitar 2 inci. Catatan: Seorang pemula dalam Karate sebaiknya berlatih memukul Makiwara, dari berbagai posisi (Seiken, uraken, hiji, shuto), minimal 100 kali perhari. Setelah tiga sampai enam bulan berlatih, sebaiknya ditingkatkan sampai rata-rata 300 kali perhari dengan berbagai posisi. Jika anda terus berlatih dengan cara ini setiap hari selama setahun, anda akan cukup kuat untuk memukul jatuh siapapun dengan mudah dengansatu pukulan. Latihan ini akan mengembangkan tenaga (power), kecepatan(speed) dan kekuatan (strength); bagaimanapun, ini hanyalah salah satu metode latihan dalam Karate. Cara ini telah lama dipakai oleh para Master-master Karate terdahulut erutama oleh Master Ginchin Funakoshi pendiri aliran karate shotokan, tetapi lain halnya dengan Master Masutatsu Oyama pendiri aliran Karate Kyokushinkai ia merasa latihan dengan menggunakan Makiwara adalah bukan suatu cara metoda latihan yang terbaik. Berikut adalah kutipan dari pernyataan Oyama dalam bukunya “ what is karate” terbitan tahun 1963:” Saya telah melakukan metode ini (memukul makiwara) untuk melatih kepalan tangan saya selama 20 tahun, memukul rata-rata300 kali perhari. Sebelumnya saya merasa sangat bangga dengan ukuran dan kekerasan dari ‚kapalan2’ yg terbentuk di kepalan saya, apalagi kapalan2 itudapat dipukul dengan palu tanpa saya merasa sakit. Ini adalah fakta bahwa, pukulan dari kepalan tangan saya sangatlah kuat sekali. Saya mengikuti metode2 tersebut karena „Master Karate“ terdahulu, berlatih dengan cara tersebut. Akhir2 ini, bagaimanapun, saya mulai percaya bahwa metode ini bukanlah yang terbaik, dan sebetulnya terbukti menghasilkan tenaga yang lebih sedikit dibandingkan metode2 lain. Saya percaya bahwa saya dapat menjadi seseorang yg jauh lebih kuat dari sekarang ini apabila saya mengadopsi metode2 yang lebih masuk akal dalam latihan. Sungguh, latihan memukul Makiwara berguna untuk memperkuat pergelangan dan kepalan; bagaimanapun, saya telah menemukan bahwa latihan dengan memukul sesuatu yang keras akan memperlambat pengembangan kecepatan. Saya tergerak untuk mengembangkan suatu metode latihan baru dimana bukannya Makiwara, melainkan sebuah spon tebal yang digunakan. Training dengan spon tidak hanya mengembangkan kekuatan pergelangan, tapi kecepatan akan meningkat pula. Metode yang sama dapat digunakan juga untuk latihan Tendangan. Cara lain untuk meningkatkan kecepatan adalah menusuk dan memukul dengan kepal tangan pada selembar kertas yang tergantung. Manfaat dari metode ini akan ditunjukkan lewat contoh berikut. Saya memilih dua orang murid, dan meminta salah satunya untuk berlatih dengan kertas yang digantung. Sementara murid lainnya berlatih dengan Makiwara dengan cara yang biasa. Setahun kemudian, saya membandingkan mereka. Murid yang berlatih dengan Makiwara, memang, nampak terlihat sebagai seorang Karateka sejati, dengan kapalan di kepalannya. Namun, dalam percobaan memecahkan genteng, batu dan papan, keduanya sama kuat. Keduanya berhasil memecahkan sepuluh buah genteng, batu dan papan dengan ketebalan yang sama. Dalam pandangan saya, murid yang berlatih dengan memukul kertas jauh lebih gesit dalam pergerakannya (body movement), dan tangannya lebih cepat, mengungguli murid yang satunya.
Diantara banyak orang yang berlatih karate, beberapa menganggap dirinya sebagai Karateka papan atas, hanya karena mereka mempunyai kepal tangan yang ada kapalannya, hasil latihan dengan Makiwara. Mereka bangga pada kekerasan kepalannya dan berusaha mengatur-atur yg lain dalam ber-Karate. Sedihnya, saya menemukan orang-orang tersebut, khususnya di Amerika.”
5.  Kertas yang digantung seperti yang dilakukan Master Masutatsu Oyama di atas.

Tahapan ketiga adalah melatih kecepatan, dalam tahap ini biasakan melatih pukulan dengan cara beruntun, dimulai dari dua kali beruntun , tiga kali dan semakin lama semakin banyak pukulan beruntun. Dalam tahap ini juga sudah mengkombinasikan sasaran pukulan maupun jenis pukulan, sasaran bawah tengah atas dan jenis pukulan lurus. Dengan cara melatih kecepatan dan variasi pukulan seperti ini maka lawan sulit untuk menghindar atau menangkis pukulan kita. Cara sederhana untuk melatih kecepatan pukulan adalah dengan cara push-up dengan genggaman di samping badan bukan di depan pundak, push up ini harus dilakukan dengan agak cepat layaknya melakukan pukulan pada posisi yang benar. Sebagai tambahan dan bisa juga dijadikan target keberhasilan pukulan, pukulah lilin dari jarak sekitar 5 cm, apabila lilin padam maka pukulan kita menjadi sudah lumayan baik, dan untuk seterusnya tambahkan jarak pukulan dari lilin, dari 5 cm, 7 cm, 10 cm dan seterusnya.